Pekanbaru, AGRINEWS – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Syahrial Abdi, menegaskan pentingnya meningkatkan pendapatan daerah melalui pengelolaan sektor unggulan.
Salah satu langkah konkret yang sedang dijalankan, adalah program hilirisasi dan peremajaan perkebunan kelapa (replanting) bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Kementerian Pertanian telah menyetujui program replanting kelapa di Riau, dengan total lahan seluas 43.800 hektare.
Syahrial mengatakan langkah ini akan berdampak signifikan pada peningkatan produktivitas dan nilai tambah komoditas unggulan daerah.
“Potensi daerah kita ini luar biasa. Insyaallah kita dapat 43.800 hektare replanting atau peremajaan kelapa,” ujarnya dalam Forum Sekda seluruh Riau di Pekanbaru (4/9/2025).
Syahrial menjelaskan, Gubernur Riau, Abdul Wahid, telah mengambil kebijakan untuk mendistribusikan program peremajaan kelapa ke beberapa kabupaten, bukan hanya berfokus di Indragiri Hilir (Inhil).
“Agar tidak terpusat di Inhil saja, Pak Gubernur mengambil kebijakan untuk mendistribusikan program ini ke Pelalawan, Meranti, Rohil, Bengkalis, dan Siak,” ungkapnya.
Dalam strategi nasional, Riau juga ditempatkan sebagai pusat pengembangan industri turunan kelapa.
Syahrial menambahkan, Pekanbaru akan dibangun pabrik nata de coco, sementara di Inhil akan berdiri tiga pabrik pengolahan kelapa baru.
“Dengan asumsi, 22.000 tenaga kerja bisa bekerja di sana,” imbuhnya.
Syahrial optimistis, dengan pengelolaan potensi daerah yang baik, investor akan tertarik masuk ke Riau.
Hal ini tidak hanya menambah pendapatan asli daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru.
“Kalau kita bisa kelola dengan baik, investor pasti datang, pendapatan meningkat, dan masyarakat betul-betul merasakan makmurnya negeri ini,” pungkasnya.
(Sumber: infopublik.id)
