Berita  

KELAPA SAWIT: Tekan Emisi Karbon, Astra Agro Manfaatkan Digitalisasi dan Musuh Alami Pengendali Hama

Serangan hama menjadi tantangan bagi peningkatan produktivitas perkebunan sawit. Namun, penanganan dampak negatif serangga hama yang tidak menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan juga bisa mengakibatkan kerugian lain, terutama kerusakan lingkungan. Langkah inovatif perlu jadi terobosan.

Bandung Sahari (ketiga dari kiri) dalam acara IPPS 2025 (Sumber: PT Astra Agro Lestari Tbk.)
banner 120x600

Jakarta, AGRINEWS – “Upaya pengendalian serangga berbasis teknologi adalah bagian dari strategi besar kami menuju operasional perkebunan sawit yang rendah emisi,” kata Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Bandung Sahari saat menjadi pemateri International Conference Indonesian Plant Protection Summit 2025, di Yogyakarta, Jumat (5/12).

Menurut Bandung, sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki visi menjadi perusahaan agribisnis paling produktif dan inovatif di dunia, Astra Agro meyakini pendekatan ilmiah dan teknologi adalah kunci masa depan perkebunan sawit berkelanjutan.

banner 325x300

Dalam konferensi bertema “Redesigning The Future of Plant Protection: Strengthening Collaboration for Future Resilience and Food Sovereignty,” Bandung memaparkan penerapan “Artificial Intelligence dalam Pest Monitoring System”.  Melalui penggunaan teknologi berbasis digital ini, Astra Agro dapat lebih presisi dalam memprediksi serangan hama. Pola kemunculan berbagai hama pun lebih mudah dikenali sehingga teknik pengendalian yang tepat dapat ditentukan lebih cepat dan presisi.

Penerapan teknologi digital dengan artificial intelligence (AI) memungkinkan informasi dari lapangan dapat diterima secara real time dengan tingkat presisi yang tinggi. Keputusan pengendalian hama bisa dilakukan dengan cepat tanpa menunggu kompilasi data karena sudah terselesaikan dengan bantuan AI.

“Akurasi data sebagai hasil penggunaan teknologi digital ini sangat tinggi sehingga pengendalian hama dapat dilakukan lebih dini dengan teknik-teknik yang lebih ramah lingkungan, yaitu Biological Control (pengendalian secara hayati) dengan pasukan serangga,” tegas Bandung.

Menurut doktor Ilmu Entomologi (serangga) alumnus Faperta IPB University itu, analisis data dengan bantuan AI memungkinkan Astra Agro menentukan langkah pengendalian hama yang tepat waktu dan tepat lokasi. Manfaatnya sangat signifikan. Selain aktivitas lapangan lebih efektif dan efisien, cara ini juga mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) akibat penggunaan bahan kimia.

Hasil pemantauan selama 10 tahun, emisi GRK akibat aplikasi bahan kimia untuk pengendalian hama dapat ditekan sampai 32%.  Pengendalian hama secara hayati dengan pasukan serangga selain ramah lingkungan, juga efektif menurunkan biaya investasi bahan kimia dan rendah emisi.

“Teknologi ini membantu Astra Agro beralih dari pendekatan reaktif ke pendekatan prediktif,” ujar Bandung. Dengan pendekatan yang lebih prediktif, perusahaan hanya melakukan langkah-langkah penanganan jika data dari sistem menunjukkan kebutuhan untuk kontrol.

Selain pengendalian hama, pengelolaan serangga yang menguntungkan seperti parasitoid, serangga penyerbuk, dan predator alami juga menjadi bagian integral strategi tersebut. Dalam lima terakhir, menurut Bandung, Program Konservasi Musuh Alami dan Habitat Enhancement yang dilakukan perusahaan telah meningkatkan keanekaragaman serangga bermanfaat.

“Menjaga keseimbangan ekosistem adalah bagian dari strategi Net Zero. Semakin sehat ekosistem, semakin rendah input yang digunakan, dan semakin kecil emisinya,” tegas dia.

Langkah yang ditempuh Astra Agro selaras dengan komitmen nasional Indonesia dalam menurunkan emisi GRK. Upaya yang dilakukan Astra Agro menjadi bagian dari kontribusi sektor industri dalam mendukung Net Zero Emission 2060.

Itu sebabnya tak sekadar penggunaan teknologi digital dalam pengendalian hama, Astra Agro juga tengah menyusun peta jalan (roadmap) dekarbonisasi berbasis sains sebagai pedoman strategis jangka panjang. Cakupannya antara lain efisiensi energi dan elektrifikasi peralatan, optimalisasi pemupukan presisi untuk menekan emisi kegiatan agronomi, konservasi biodiversitas, serta pengendalian deforestasi dan perlindungan kawasan bernilai konservasi tinggi.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *