GABAH: Maksimalkan Serapan, Bupati Lamongan Ikuti Rakor Bersama Satgas Sego Boran

Pada kegiatan serap gabah dan beras sudah dibentuk 24 mitra yang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog). 2

Rapat Bahas Penyerapan Gabah di Lamongan, Jawa Timur (Sumber: portal.lamongankab.go.id)
banner 120x600

Lamongan, AGRINEWS – Bupati Lamongan, Jawa Timur, Yuhronur Efendi mengikuti rapat koordinasi (Rakor) bersama satgas Sego Boran (11/3/2025) di Posko Satgas Sego Biran Kodim 0812.

Rakor tersebut membahas penyerapan gabah/beras petani (Sergap) dan luas tambah tanam (LTT) di wilayah Kabupaten Lamongan untuk mewujudkan swasembada pangan di tahun 2025.

banner 325x300

Pada kegiatan serap gabah dan beras sudah dibentuk 24 mitra yang bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).

24 mitra yang tersebar di seluruh wilayah Lamongan ini, sudah mulai melakukan penyerapan mulai bulan Februari hingga April mendatang.

Tercatat, dari awal bulan Februari hingga musim tanam I, mitra sudah menyetorkan kepada Bulog sebesar 793 ton beras dan 2.166 ton gabah kering panen.

Angka tersebut masih 10 persen dari target yang telah ditetapkan Kota Soto ini.

Melihat situasi demikian, Bupati meminta agar seluruh mitra diaktivasi, dimana awalnya hanya berjumlah enam mitra yang aktif.

“Aktivasi mitra harus dilakukan, yakni bertugas menyerap beras (harga Rp12 ribu/kg) dan gabah (harga Rp6.500/kg) dengan harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” tutur Pak Yes – sapaan akrabnya.

Sementara itu menurut perwakilan Bulog, tantangan yang menyebabkan masih rendahnya serapan ada beberapa faktor, diantaranya pada awal panen masih banyak petani yang menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga lebih mahal, kurangnya tenaga mitra maklon (mengelola gabah kering panen menjadi beras), serta kapasitas gudang serapan (beberapa gudang mengalami banjir karena cuaca dan serangan hama tikus).

Komandan Kodim 0812, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan menambahkan, capaian penyerapan gabah dan beras petani yang masih sedikit masih bisa dioptimalkan pada panen raya pada Minggu ketiga Maret hingga April.

Pada panen raya, memungkinkan harga beras dan gabah turun.

Pada momen ini, Sergap bisa dijadikan alat untuk menolong kesejahteraan petani.

Soal luas tambah tanam (LTT) di Kabupaten Lamongan, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Edy Yunan Achmadi menyatakan, kondisi aman, karena pada pelaksanaan ini dilakukan kolaborasi bersama seluruh pihak terkait, salah satunya satgas Sego Boran.

Diatas total luas lahan sawah 96.095,9 hektare, Pemerintah Kabupaten Lamongan memanfaatkan lahan bera, rawa, lahan tidur untuk tanam, karena target dari pusat adalah 192.373 hektare.

(Sumber: portal.lamongankab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *