Berita  

BRIGADE PANGAN: Mentan Ajak 10 Juta Anggota Himpuni Percepat Swasembada

Mentan mengatakan, potensi sumber daya alam ini akan maksimal, jika digerakkan oleh sumber daya manusia yang kompeten

Mentan Andi Amran Sulaiman di Makassar, Sulawesi Selatan (21/2/2025) (Sumber: pertanian.go.id)
banner 120x600

Makassar, AGRINEWS – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, mengajak 10 juta anggota Perhimpunan Organisasi Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) untuk menggerakkan Brigade Pangan sebagai upaya bersama, sekaligus langkah nyata dalam mewujudkan visi besar Presiden Prabowo Subianto, yaitu mencapai swasembada secara cepat dan singkat.

Menurut Mentan Amran, potensi cetak sawah dan optimasi lahan pertanian (Oplah) bisa dimaksimalkan untuk mencapai tujuan-tujuan negara dalam menyejahterakan rakyat.

banner 325x300

Mentan mengatakan, potensi sumber daya alam ini akan maksimal, jika digerakkan oleh sumber daya manusia yang kompeten.

“Kalau semua anggota Himpuni bergerak, saya yakin kita bisa menjadi negara super power. Himpunan harus ambil peran untuk menggerakkan brigade swasembada pangan. Ingat, Himpuni ada 10 juta anggota dan bisa membangun pangan kita yang lebih kuat,” ujar Mentan Amran, saat menyampaikan sekapur sirih pada Pembukaan Sidang Umum Majelis Ke-III di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/2/2025).

Mentan menambahkan, pemerintah sedang mengerjakan cetak sawah baru di Merauke, Papua Selatan dengan menggunakan mekanisasi sebagai transformasi pertanian tradisional ke modern.

Selain itu, pemerintah juga terus bergerak mengerjakan optimasi lahan sebagai percepatan swasembada.

“Dan Himpuni harus ambil bagian dari kebijakan ini. Di Merauke, ada brigade yang menguntungkan. Jadi tolong Himpuni, kita gerakan semua anggota. Syaratnya gampang, dia mau turun ke sektor pertanian karena di situ pendapatannya lebih tinggi dari pegawai. Sekarang yang daftar ada 27 ribu dan masih akan bertambah, seiring berjalannya waktu,” tuturnya.

Saat ini, kebijakan pemerintah memiliki titik terang dan harapan besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di dunia seperti efisiensi yang merata hampir di semua tingkatan kementerian.

Sebagai contoh, Kementan telah melakukan penghematan dengan menekan biaya perjalanan dinas, biaya perbaikan gedung, sampai biaya operasional rapat-rapat di luar kantor.

“Kebijakan efisiensi ini adalah kebijakan yang terang-benderang diperuntukkan untuk kemajuan bangsa dan mengakomodir kepentingan rakyat. Kita tahu biaya listrik turun, biaya haji turun, (kuota) pupuk naik, dan benih tersedia. Sebentar lagi tidak usah risau, kita akan membangun kepentingan bangsa yang jauh lebih besar. Saya katakan, nanti biofuel akan jadi kekuatan baru. Sekarang baru B40, nanti kita jadikan solar. Energi ramah lingkungan dan kami sudah uji coba,” imbuhnya.

(Sumber: pertanian.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *