BANYUMAS: Manfaat Kapur Pertanian pada Tanaman, Yuk Cari Tahu…

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pH tanah, yaitu dengan mengaplikasikan kapur dolomit atau kapur pertanian

Aplikasi Kapur Dolomit di Sawah (Sumber: dinpertankp.banyumaskab.go.id)
banner 120x600

Banyumas, AGRINEWS – Salah satu kebutuhan penting dalam budi daya padi adalah pemupukan.

Biasanya, para petani memberikan jenis pupuk kimia, karena efek yang ditimbulkan relatif lebih cepat dibandingkan dengan pupuk organik.

banner 325x300

Namun, pemberian pupuk kimia yang terus-menerus, bisa membuat tanah sawah menjadi asam.

pH atau derajat keasaman tanah akan menurun, dan membuat pertumbuhan tanaman tidak maksimal.

Pada umumnya, tanaman padi yang dibudidayakan di Indonesia, membutuhkan tanah yang netral dengan pH antara 5 sampai 7.

Jika tanah terlalu asam, maka pertumbuhan dan produktivitasnya menjadi tidak maksimal.

Nah, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga pH tanah, yaitu dengan mengaplikasikan kapur dolomit atau kapur pertanian.

Kapur dolomit, mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO) dengan kadar yang cukup tinggi.

Hal ini dapat menetralkan pH tanah sehingga sangat baik untuk tanah, karena jika tanah kekurangan kalsium dan magnesium, maka tanaman, otomatis akan menjadi kurang maksimal berproduksi.

Hingga saat ini, masih banyak petani yang belum mengetahui apa kegunaan dari kapur dolomit ini.

Sebagian dari mereka, hanya mengetahui, kalau kapur dolomit ini hanya baik untuk menetralkan pH tanah saja.

Faktanya, kapur ini masih memiliki kegunaan lainya.

Pemberian kapur dolomit sangat membantu produktivitas tanaman.

Secara umum, manfaat pupuk dolomit atau kapur pertanian untuk tanaman, adalah sebagai berikut:
– Memberikan nutrisi penting bagi tanaman
– Membantu mengubah pH tanah sesuai kebutuhan
– Dapat menetralisir kejenuhan zat-zat yang berlebih yang bisa meracuni tanah dan tanaman, seperti zat Al (alumunium), Fe (zatbesi) dan Cu (Tembaga)
– Meningkatkan efektifitas tanah terhadap zaat-zat hara
– Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah
– Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman
– Merangsang pembetukan zat lemak, karbohidrat dan nutrisi lain

Sebelum menggunakan kapur dolomit, sebaiknyala dilakukan terlebih dahulu pengukuran terhadap keasaman tanah.

Pengukuran ini bisa dilakukan dengan kertas lakmus, soil tester atau pH tester.

pH tester adalah alat yang sering digunakan, karena alat ini termasuk alat yang sederhana dan cukup murah harganya, serta mudah dijumpai di toko alat kimia terdekat.

Kenaikan derajat keasaman yang dipaksakan secara mendadak dari sangat asam atau asam kuat menjadi netral, akan membuat tanaman tersiksa.

Untuk mengatasinya, sebaiknya pemberian dolomit secara bertahap, dengan selang waktu 3 minggu dan setelah hujan.

Setiap tanaman memiliki kesesuaian derajat keasaman yang berbeda-beda, jadi pemberian kapur dolomit dapat diatur dengan menyesuaikan jenis tanaman yang akan ditanam.

Cara menggunakan kapur dolomit:
– Bila digunakan untuk memperbaiki tanah yang rusak, cara aplikasinya adalah kapur dolomit disebar atau ditabur merata pada permukaan tanah yang akan diolah atau sebelum ditanam.
– Apabila kapur dolomit digunakan sebagai pupuk dasar tanaman, dolomit ditaburkan di dasar lubang tanam kemudian dicampur merata dengan pupuk dan tanah setelah itu ditimbun sedikit dan biarkan selama kurang lebih 1-2 minggu setelah itu baru proses penanaman.
– Pemakaian kombinasi dolomit dan ZA mampu memasok hara magnesium dan juga sulfat serta nitrogen pada tanaman dan tidak mengasamkan tanah, cara pengaplikasianya yaitu disebar merata di sejajar baris tanaman atau di sekeliling batang tanaman.
– Apabila kapur dolomit digunakan untuk menetralisirkan tanah masam atau menaikkan Ph, pupuk dolomit ditabur secara merata 7-10 hari sebelum diberi pupuk lainya.

Aplikasi kapur dolomit pada lahan sawah, akan memberikan dampak baik untuk kondisi tanah yakni bisa menetralkan pH tanah dari asam menjadi netral atau mendekati netral.

Kondisi tersebut bisa membuat aktivitas organisme berjalan dengan baik untuk menguraikan bahanorganik dalam tanah.

Jika bahan organik terurai dengan sempurna, maka struktur tanah menjadi ideal untuk pertumbuhan tanaman padi.

Hal tersebut juga bisa mengurangi risiko pencucian hara.

Kapur Dolomit bisa meningkatkan nutrisi untuk tanaman.

Selain itu, dengan pemberian dolomit, maka kemampuan akar menyerap fosfor dan sulfur menjadi lebih baik.

(Sumber: dinpertankp.banyumaskab.go.id)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *