Limapuluh Kota, AGRINEWS – Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui Balai Veteriner Bukittinggi (BVet) bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, turun tangan menangani temuan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat.
Untuk mengatasi penyebaran PMK, Kementan mengerahkan tim investigasi, terdiri dari Tim BVet Bukittinggi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota, serta Koordinator dan Paramedis Puskeswan Pakan Sabtu.
Tim ini langsung melakukan koordinasi intensif dengan petugas Puskeswan Pakan Sabtu dan para peternak setempat untuk memperoleh informasi akurat, terkait perkembangan kasus serta melakukan pengambilan sampel swab dan serum, yang selanjutnya akan diperiksa di laboratorium BVet Bukittinggi.
Tim juga melaksanakan vaksinasi massal dan distribusi obat-obatan bagi ternak yang terjangkit atau terdampak PMK.
Langkah ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ternak, mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, serta mendukung ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintah.
Kegiatan edukasi juga dilakukan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat.
Peternak diimbau tidak panik dalam menghadapi PMK.
Mereka didorong untuk melakukan langkah pencegahan serta pengobatan dengan antibiotik dan multivitamin bagi ternak yang sakit, serta melakukan disinfeksi di lingkungan yang terindikasi terinfeksi PMK.
Kepala BVet Bukittinggi, Tangguh Pitona mengingatkan peternak, untuk tidak menjual ternak yang terinfeksi guna menghindari penyebaran penyakit ke populasi ternak lainnya.
“Pencegahan yang dilakukan sejak dini dapat mengurangi kerugian ekonomi dan ketahanan pangan. Kami berharap peternak semakin sadar akan pentingnya vaksinasi untuk melindungi ternak mereka,” ujar Tangguh (1/1/2025).
BVet Bukittinggi juga mengimbau kepada Dinas Peternakan Provinsi dan Kabupaten untuk terus memantau perkembangan kasus PMK di lapangan, serta melakukan koordinasi lintas instansi dan melaporkan data melalui sistem informasi kesehatan hewan (iSIKHNAS).
(Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id)