Aceh, AGRINEWS – Tim Dinas Peternakan (Disnak) Aceh melakukan penanganan penyakit Brucellosis yang kasusnya masih tinggi sehingga memerlukan penanganan yang cepat dan tepat.
Kepala Disnak Aceh, Zalsufran mengatakan, hingga saat ini, pihaknya masih menemukan adanya kasus Brucellosis di beberapa daerah di provinsi Aceh.
Karena itu, tim pengendalian penyakit brucellosis Aceh masih bekerja di lapangan, meskipun sejumlah wilayah sudah bebas dari kasus penyakit tersebut.
“Penyakit ini tergolong zoonosis, brucellosis tidak hanya mengancam kesehatan hewan ternak, tetapi juga dapat menular ke manusia, sehingga memerlukan penanganan yang tepat dan serius,” ujar Zalsufran, berdasarkan rilis Disnak Aceh, pada hari Minggu (17/11/2024).
Zalsufran juga melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) untuk melihat langsung penanganan kasus Brucellosis yang masih tinggi.
Disnak Aceh menerima laporan ada beberapa ternak di Abdya, khususnya sapi, yang mengalami keguguran, yang terindikasi terinfeksi Brucellosis.
“Kami segera menurunkan tim agar penanganan di Abdya maksimal dan bisa bebas secepatnya. Saya sangat khawatir terhadap penyakit ini yang menular ke manusia, maka harus ada penanganan yang tepat dan serius serta melibatkan semua pihak,” ujarnya.
Zalsufran menambahkan, pentingnya pengawasan ketat dalam penanganan hewan yang terinfeksi dan mengimbau Pemkab Abdya dalam pengadaan ternak, agar terlebih dahulu melakukan pemeriksaan di laboratorium veteriner Disnak Aceh.
“Ini penting, agar sapi atau ternak yang masuk ke wilayah Abdya sehat dan bebas dari penyakit. Hal ini juga berlaku bagi kabupaten/kota se-Aceh,” imbuhnya.
Menurut Zalsufran, hewan yang terkena penyakit tersebut diperbolehkan untuk dipelihara, namun harus di kandang isolasi dan tidak dilepasliarkan.
“Saat sudah gemuk, disembelih, dan dagingnya boleh dijual, asalkan melalui pengawasan ketat oleh dokter hewan berwenang setempat,” ujarnya.
Brucellosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri brucella.
Penyakit ini dapat menyebabkan keguguran pada ternak, penurunan produksi susu dan bahkan kematian, sedangkan efek pada manusia, Brucellosis dapat menyebabkan demam, nyeri sendi, dan gejala lainnya yang memerlukan penanganan medis.
(Sumber: infopublik.id)